BELUM JADI APA-APA, JANGAN TIDAK JADI APA-APA.

Memasuki SMP aku menemui hobby baru dalam hidupku, ya.. aku tertarik dengan dunia lukis, melukis, lukisan, dan pelukis. Diawali dari PRA-UAS yang mengharuskan kita semua yang memang ingin lulus, ataupun yang tidak ingin lulus untuk membuat sebuah lukisan untuk pengambilan nilai. Sejak saat itulah akupun mulai menekuni dunia yang lebih sering aku gunakan untuk meluapkan isi hatiku.
Setelah duduk di bangku SMA aku berkenalan dengan sebuah alat musik instrument yang suaranya begitu indah menurutku. namanya “HARMONICA”. Instrument yang dimainkan dengan cara ditiup dan dihisap ini begitu sangat menggoda hatiku dan mulai saat itu aku penasaran dan mencoba mulai menekuni Harmonica. Memasuki dunia perkuliahan di fakultas hukum . Emmm… siapa sangka….?? Cita-citaku yang bisa dibilang aku temukan saat aku berkenalan dengan lukisan dan harmonica yaitu menjadi seorang pekerja seni. Ternyata harus berpaling ke dunia hukum, menurutku kalau diliat dari cita-cita, hobby dan fakultas yang aku ambil memang seperti orang nyasar, dan itu pula yang aku rasakan saat harus duduk di banku perkuliahan semester awal eeemmm…
Apa yang akan kalian bilang tentang nasibku ini?? Kasian, nikmatin aja, atau ya sudah difokusin aja.
Huufftt..... masuk fakultas hukum memang membuat diriku sedikit demi sedikit meninggalkan dan melupakan hobi dan cita-citaku, dan memang dalam kondisi yang tak tentu (memberontak untuk segera pindah fakultas) membuat kuliahku pun terabaikan. Seni nggak, hukum pun nggak.
Hingga saatnya tiba (engg…inng…engg) aku pun mencoba “menggerakkan” kembali tubuhku ini yang telah lama "diam”.dan akhirnya aku pun mencari jalan keluar dari permasalahanku karena aku juga tidak ingin terus bergulat dalam masalah yang tida jelas itu. HaKI adalah jawabannya unsur seni dan unsur hukum, mata kuliah ini lah yang membuat semangatku kembali. Bersamaan dengan penemuan itu aku pun CLBK dengan Harmonicaku. Usiaku kini (2011) sudah 24 tahun, dan memang sudah ketinggalan dengan teman-teman seangkatanku yang telah lulus dan menjadi “orang” (kalo kata orang zaman dulu). Tapi itu tidak penting untukku saat ini yang aku pikirkan hanyalah menyelesaikan kewajibanku sebagai anak yaitu menyelesaikan kuliahku dulu sambil ditemani dengan kuas, kanvas, cat minyak, buku sketsa dan harmonica tentunya, dan setelah itu kita lihat nanti darimana? apa? bagaimana? yang mana? Yang akan membuatku menjadi “orang” (kata orang tua zaman dulu). Musisi, Pelukis, Seniman, Advocat???? Emmm mungkin seniman yang mempunyai kerja sampingan sebagai Advocat, kita lihat nanti…!!!
(bersambung hingga waktunya nanti)