Ayah
Memang sedikit puisi tentangmu
Hampir tak terdengar juga syair indah untukmu
Dendangan syahdu alunan lagu pun tak tercipta untukmu lagi
Dan janganlah kau mencarinya lagi
Ayah, Tajam liar matamu mengais nafkah, selalu terlupa olehku
Hatimu yang kau berikan kepadaku, tak terbesit dipikiranku
Ayah, kiniku mengerti tanpamu baris huruf ini tidak akan ada
Waktu yang berputar, kini mengajarku tentang ceritamu
Tak perlu kau hiraukan lagi puisi untukmu
Juga tak perlu lagi kau tanyakan dimana syair tentang seorang ayah
Karena pengorbanan, garis wajah, dan kasarnya tanganmu karena kami anakmu
Akan menjadi permata indah yang selalu tersimpan di dalam hati
Ayah, dalam tangis ku merindukan peluk sayangmu
Mengenang cerita-ceritamu kepadaku dulu membuat mataku berkaca
Perjuanganmu, dan hembusan nafasmu sangatlah terasa kini
Kutau cintamu kepada kami anak-anakmu lebih dari cinta ayah kepada tubuh ayah
Ayah, hanya ini yang dapat kuberikan kepadamu
Cinta di dalam dada untukmu yang tak dapat dibagi kepada yang lainnya
Air mata kebanggaan akan mata liarmu dalam mencari sesuap nasi untukku
dan ucapan janji hati untukmu nanti
Ayah terimakasih untuk keringatmu
Terimakasih atas tenagamu untuk kami
Terimakasih untuk selalu memikirkan kami
Kebanggaanku kepadamu melebih puisi, syair, dan lagu yang pernah tercipta
Profil

- Andriy Mandals
- Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
- Seorang penikmat dunia dan hidup untuk menikmati dunia. dan seorang yang selalu ingin bercinta dengan harmonica
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
** berkatalah dengan bijak