16 bulan 28 hari, 2 hari menjelang hari yang selalu dinanti sepasang kekasih.
Di malam hari yang sunyi saat itu, canda tawa berubah air mata,
Malam berubah menjadi kelabu hati, hati yang hancur karena cinta telah pergi
Tiada lagi harapan dan cita-cita, mimpi yang pernah di harapkan menjadi kenyataan
Kini sirna seketika.
Kenapa ada emosi, egois, perasaan, dan cinta?
Jika itu semua hanya berakhir dengan air mata?
Kenangan yang terlukis sudah hancur tak teratur, seperti hati mereka yang berkeping
Air mata tak’kan terhenti selama dan sejauh kenangan dan cita-cita mereka.
“Benarkah cinta itu dari-Mu Tuhan? Kenapa harus ada air mata?”
“Inikah jalan yang terbaik dari-MU?”
“Tidakkah kau rasakan sakitnya hati ini Tuhan?” mengapa Tuhan? Teriak pasangan tersebut.
“Kami kuat Tuhan, semua masalah kami lewati bersama, tetapi kenapa harus tragis kau pisahkan kami?”
“Kenapa kami harus dipisahkan Tuhan, tidakkah Kau iba melihat hamba-Mu ini, terus bercucuran air mata?”
Mengenang, dan menangisi hanya itu yang dapat dilakukan oleh sepasang kekasih yang terpisahkan
Sambil berharap ada kekuatan yang diberikan kepada mereka untuk menahan rasa sakit di hati.
“Walaupun kami di dunia tak dapat bersatu, tapi di alam berikutnya kami akan bersatu dan tak terpisahkan.” Ucap sang lelaki pasangan itu.
Profil

- Andriy Mandals
- Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
- Seorang penikmat dunia dan hidup untuk menikmati dunia. dan seorang yang selalu ingin bercinta dengan harmonica
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
** berkatalah dengan bijak