(sembunyikan) Kesedihan Untuk Suatu Kebahagian

Tuhan sekarang tidak bisa dipungkiri lagi

Kami semua.! saya, teman-temanku sudah mempunyai kehidupan pribadi masing-masing, tidak seperti dulu lagi, dimana kami sering menghabiskan waktu bersama. Seperti tak’ percaya, tapi memang kenyataannya seperti ini, tidak perlu ada kesedihan untuk suatu kebahagian, memang kalimat yang berat, yang akhirnya saya ubah menjadi sembunyikan kesedihan untuk suatu kebahagian.

Sulit menerima kenyataan bahwa “ada pertemuan pasti ada perpisahan” mungkin saat ini sedang terjadi dan saya rasakan. Entah hanya kesepian atau memang sudah keadaan yang tidak bisa dipaksakan! Ya tidak bisa dipaksakan karena menurut saya kehidupan pribadi sama dengan tanggung jawab, buat pribadi, keluarga, mungkin Tuhan. Tapi saya bertanya, apakah mereka merasakan hal yang sama seperti saya? Atau mungkin mereka memang sudah tertanam napsu egois di diri mereka? Saya ndak tau itu.

Kini hanya canda tawa yang dulu sangat riang hanya menjadi ingatan yang menyenangkan tetapi memilukan, mungkin untuk cerita kepada anak cucu tentang kejayaan pertemanan di masa silam. Rajutan benang yang sudah mulai menua kini pun putus satu demi satu karena using termakan zaman, tapi saya tetap yakin walaupun saat ini atau pun nanti suatu saat kita terpisahkan dan tak akan bertemu lagi, Tuhan akan selalu menyatukan kita di dalam pelukanNya, dan senyum dan tawa kalian akan selalu mengikuti dan menemani perjalananku hingga nanti waktu ku berhenti.

Terima kasih temanku…